Semoga Dibaca Pemerintah: Pilkada dan Pemulihan Ekonomi Bisa Ditunda, Nyawa Rakyat dan Dokter Tidak!
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Sarwi Chaniago khawatir pemerintah tetap bersikeras meneruskan Pilkada Serentak 2020, di tengah makin meningkatnya jumlah rakyat yang tumbang karena pandemi Covid-19.
Terlebih lagi, kata Pangi, belum ada tanda-tanda Covid-19 di Indonesia maupun dunia akan berakhir.
Pangi jua setuju dengan pernyataan mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) agar pilkada ditunda sampai antivirus ditemukan.
Bahkan, dia juga mengaku sudah sejak tiga bulan lalu berpendapat sama, meminta pilkada ditunda.
"Jangan sampai kita bunuh diri, celaka semua akibat salah mengkalkulasi atau salah hitung serta salah dalam melangkah," kata Pangi, Senin (21/9) malam.
Menurutnya, ekonomi bisa dipulihkan tetapi ratusan dokter yang meninggal karena pandemi Covid-19 tidak akan kembali lagi.
"Bahasa kita agak keras memang bahwa pilkada masih bisa ditunda, pemulihan ekonomi masih bisa ditunda, nyawa tidak bisa ditunda kepergiaannya," ujar Pangi.
Menurutnya, sudah banyak cerita di dunia karena pemimpinnya yang tidak tegas, tak punya kalkulasi matang, takabur, tak berani mengambil keputusan cerdas menyelamatkan dan melindungi nyawa rakyatnya.
Seharusnya demokrasi seperti pilkada serentak di masa pandemi Covid-19 tidak mengorbankan keselamatan rakyat.
- Mantan Kaba Intelkam Polri Paulus Waterpauw Masuk Bursa Pilgub Papua
- Hanura Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah untuk Pilkada Serentak 2024, OSO Berpesan Begini
- Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Bacagub Sumut dari PDIP
- Terima Aspirasi Masyarakat, Jurnalis Senior Harry Daya Maju Pilwako Pontianak 2024
- Erwin Aksa: Golkar Targetkan Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak
- PDIP Palangka Raya Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota 2024