Semua Akses ke Istana Gbagbo Ditutup

Semua Akses ke Istana Gbagbo Ditutup
Semua Akses ke Istana Gbagbo Ditutup
ABIDJAN - Ketegangan masih menyelimuti Pantai Gading. Kemarin (8/4), pasukan Alassane Ouattara mengepung istana kepresidenan yang menjadi benteng pertahanan terakhir Laurent Gbagbo dan keluarga, serta pasukan yang loyal padanya. Bersamaan dengan itu, komisi HAM PBB menemukan sedikitnya 100 mayat di wilayah barat.

Dentum meriam dan desing peluru terus bersahutan di Kota Abidjan. Penduduk pun terpaksa mengurung diri di dalam rumah demi menghindari celaka. Padahal, persediaan makanan dan air minum sudah semakin tipis. Pasokan listrik dan keamanan di permukiman warga pun mengalami penurunan. Tapi, pasukan Ouattara masih belum meninggalkan kompleks istana kepresidenan. Sebab, Gbagbo masih bertahan di sana.

"Kami telah memblokir seluruh akses di sekeliling istana kepresidenan, demi keamanan warga sipil," kata Ouattara dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi nasional. Blokade sengaja dilakukan untuk meminimalkan korban salah sasaran. Pasalnya, meski tersudut, pasukan Gbagbo masih memiliki cadangan senjata yang cukup banyak untuk membalas serangan pasukan Ouattara.

Dalam pidato pertamanya pasca pemilihan presiden (pilpres) Oktober lalu itu, Ouattara mengimbau rakyat untuk bersatu. Dengan diisolasinya istana kepresidenan dan wilayah sekitarnya, presiden terpilih yang kemenangannya diakui masyarakat internasional dan PBB itu berharap rakyat bisa kembali menjalankan aktivitas ekonominya. "Secara bertahap, jam malam akan diperlonggar," ujarnya.

ABIDJAN - Ketegangan masih menyelimuti Pantai Gading. Kemarin (8/4), pasukan Alassane Ouattara mengepung istana kepresidenan yang menjadi benteng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News