Semua Pihak Harus Ambil Bagian Perangi Radikalisme

Semua Pihak Harus Ambil Bagian Perangi Radikalisme
Suhardi Alius. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius membantah kabar yang menyebutkan aksi teror merupakan rekayasa elite politik maupun aparat seperti yang beredar di media sosial.

“Sangat tidak masuk akal untuk merekayasa aksi teror seperti itu dengan mengorbankan orang begitu banyak. Tidak mungkin mengorbankan aparat atau kawan sendiri untuk melakukan aksi teror itu,” kata Suhardi saat menjadi narasumber mengenai ancaman bahaya radikal terorisme dalam Silaturahmi Nasional Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional (Silatnas FBN)  di Auditorium Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Sabtu (22/9).

Dalam kesempatan itu, Suhardi juga sempat memutarkan video mengenai berbagai hal yang dia lakukan mengenai program soft approach (pendekatan lunak) untuk menanggulangi terorisme di Indonesia

“Kami juga memberikan masukan-masukan yang sifatnya aktual. Bagaimana kita sebagai umat muslim bisa berkiprah di tengah-tengah dinamika global semacam ini dengan tidak mengurangi ukhuwah islamiyahnya, tetapi juga bisa berkontribusi untuk kebaikan bangsa dan negara ini,” ujar Suhardi.

Mantan kepala Divisi Humas Polri itu menambahkan, apa yang disampaikannya juga sebagai upaya untuk membentengi para pembina rohani Islam dari ancaman radikalisme negatif.

 “Ini menjadi budaya keseluruhan dan semua instansi harus dilibatkan. Bukan hanya pemerintah, sektor swasta dan sebagainya harus juga mengerti dan punya pemahaman yang utuh untuk masalah-masalah semacam ini,” ujar Suhardi.

Menurut dia, semua pihak memiliki kemampuan menyaring dan memverifikasi dinamika apa pun di lapangan.

“Dan tentunya membentengi mereka semua dengan wawasan kebangsaan,” ujar mantan Wakapolda Metro Jaya itu. (jpnn)


Suhardi Alius membantah kabar yang menyebutkan aksi teror merupakan rekayasa elite politik maupun aparat seperti yang beredar di media sosial.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News