Senior Partai Republik: Trump Akan menjadi Presiden Berbahaya, Ugal-ugalan

Senior Partai Republik: Trump Akan menjadi Presiden Berbahaya, Ugal-ugalan
Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com - WASHINGTON – Perpecahan dalam tubuh Partai Republik maupun tim kampanyenya membuat Calon Presiden AS Donald Trump kehilangan dukungan. Yang paling anyar, para petinggi Republik justru menyebut taipan 70 tahun itu tidak layak jadi presiden. 

”Kami yakin, dia akan menjadi presiden yang berbahaya dan bisa jadi malah membuat keamanan nasional dan keselamatan seluruh warga terancam,” terang para politikus senior Republik yang saat ini tercatat sebagai pejabat keamanan nasional. 

Senin waktu setempat (8/8), mereka menyampaikan sikap tersebut dalam sebuah surat terbuka. Tujuan surat terbuka itu adalah membuka mata seluruh penduduk AS tentang Trump. 

Sedikitnya ada 50 politikus Republik yang terlibat dalam pembuatan surat terbuka itu. Di antaranya, Tom Ridge dan Michael Chertoff yang sama-sama pernah menjabat menteri keamanan dalam negeri pada era Presiden George W. Bush, mantan Direktur National Intelligence John Negroponte, dan mantan Direktur CIA Michael Hayden.

Mantan penasihat Wakil Presiden Dick Cheney, Eric Edelman, dan mantan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick juga membubuhkan tanda tangan mereka dalam pernyataan sikap tersebut. 

”Donald Trump akan menjadi presiden paling ugal-ugalan di sepanjang sejarah AS jika nanti dia terpilih,” terang surat yang dipublikasikan The New York Times pada Senin lalu tersebut. 

Kemarin (9/8) Trump juga mendapatkan ”tamparan” dari Susan Collins. Senator perempuan yang sangat berpengaruh di Negeri Paman Sam itu mengumumkan rencana untuk tidak memberikan suaranya kepada Trump. 

”Dia tidak layak duduk di kekuasaan tertinggi Amerika dan jelas tidak akan mendapatkan dukungan dari saya,” tegas perempuan 63 tahun tersebut.

WASHINGTON – Perpecahan dalam tubuh Partai Republik maupun tim kampanyenya membuat Calon Presiden AS Donald Trump kehilangan dukungan. Yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News