Serbuan Monyet Ngeri! Ayolah Segera Panggil Para Pawang dari Suku Baduy

Serbuan Monyet Ngeri! Ayolah Segera Panggil Para Pawang dari Suku Baduy
Warga Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, menunggui ladang mereka agar tidak dijarah monyet – monyet liar. Foto: IWAN KAWUL/RADAR SOLO

jpnn.com - Gara-gara serbuan monyet-monyet liar, puluhan hektare lahan jagung siap panen ludes. Metode letusan petasan, kembang api, dan gonggongan anjing hanya mampu membuat kera-kera pindah ke ladang lain.

IWAN KAWUL, Wonogiri

HAMPIR 1 kilometer sudah kami berjalan saat sayup-sayup terdengar suara letusan petasan. Disusul gonggongan anjing bersahutan.

”Oh itu, warga di sini biasa mengusir monyet dengan petasan dan anjing,” ujar Kepala Dusun Guntur Widhi Hartono seolah membaca kekagetan Jawa Pos Radar Solo yang berjalan di sampingnya.

Warga Gunturharjo, desa tempat Dusun Guntur berada, di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, memang tengah menghadapi pagebluk. Dalam bentuk serbuan ratusan monyet ekor panjang.

Monyet-monyet itu mengacak-acak dan melahap jagung serta kacang tanah siap panen di berhektare-hektare ladang. Padahal, dua tanaman itulah yang paling diandalkan petani di sana. Mengingat Gunturharjo di Kecamatan Paranggupito di bagian paling selatan Wonogiri adalah kawasan karst yang gersang. Serangan monyet serupa dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah di berbagai kecamatan di Wonogiri.

Serbuan Monyet Ngeri! Ayolah Segera Panggil Para Pawang dari Suku Baduy

Di pagi yang dibasahi gerimis pada Senin (4/2) lalu itu, Widhi pun mengajak Jawa Pos Radar Solo melihat langsung ke ladang. Menemui para petani yang tengah menjaga tanah garapan mereka, yang kebetulan belum digasak kera-kera.

Puluhan hektare lahan jagung siap panen ludes diserbu monyet liar, petani berharap Pemkab Wonogiri segera memanggil para pawang dari suku Baduy.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News