Seribu Cara demi Nasabah

Seribu Cara demi Nasabah
Seribu Cara demi Nasabah
BANK adalah bisnis kepercayaan. Kata-kata itulah yang selalu menjadi dasar dalam menjalankan bisnis perbankan. Sebab, bank maupun nasabahnya harus sama-sama berhati-hati. Nasabah harus berhati-hati memilih bank yang dipercaya untuk menyimpan uang (funding) dan bank harus berhati-hati memilih orang yang dipinjami uang (financing).

 

Dua hal itu bisa sama-sama menjadi ladang untuk mengeruk keuntungan pribadi. Sudah menjadi rahasia umum, pengusaha harus menyervis pejabat bank agar mau mengucurkan kredit usaha. Pun demikian, pihak bank harus menyervis nasabah kaya agar menaruh uangnya di bank tersebut. Bank terpaksa melakukan hal itu karena persaingan antarbank sudah demikian ketat.

 

Kantor pusat bank yang umumnya berada di Jakarta memberikan target perolehan dana pihak ketiga (DPK) hingga triliunan rupiah kepada setiap kantor wilayah (provinsi). Target itu lantas dibagi-bagi ke kantor-kantor cabang di setiap kota. Pimpinan kantor cabang lantas menugaskan karyawannya untuk meraup dana sebesar-besarnya dari masyarakat sekitar.

 

Selly (bukan nama sebenarnya), seorang karyawati sebuah bank BUMN (badan usaha milik negara) di Lumajang, Jawa Timur, menyatakan sangat terbebani oleh target-target yang dipatok pimpinannya. Di bank tersebut terdapat sedikitnya empat karyawan yang bertugas mencari dana (funding). "Setiap orang ditarget memperoleh dana Rp 300 juta per bulan," ungkapnya.

 

BANK adalah bisnis kepercayaan. Kata-kata itulah yang selalu menjadi dasar dalam menjalankan bisnis perbankan. Sebab, bank maupun nasabahnya harus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News