Setjen DPR Dituding Ikut Bermain

Setjen DPR Dituding Ikut Bermain
Setjen DPR Dituding Ikut Bermain
JAKARTA - Sekretariat Jendral (Setjen) DPR dinilai ikut bermain dalam sidang paripurna yang berujung ricuh di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/3). Setjen dituding ikut meng-off-kan microphone, sehingga tidak bisa digunakan oleh para anggota DPR yang menginterupsi.

"Yang paling gak beres adalah membungkam demokrasi dengan cara kerjasama dengan Setjen. Berarti Setjen juga ikut berpolitik di sini. Harusnya kan menfasilitasinya saja. Tapi kenapa dia matikan fasilitas?" kata Nudirman Munir, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, kepada JPNN, pasca ricuh di paripurna DPR tersebut.

Menurut Nudirman, tindakan itu merupakan pelecehan terhadap demokrasi. "Harus dikasih dong, hak untuk bicara. Dia mau membungkam kita bicara. Nah, ini yang kita gak sependapat. Silakan (atur), tapi kalau sudah dibungkam, udah gak bener dong," katanya pula.

Nudirman juga mempertanyakan adanya penyerahan novum (bukti baru) oleh salah seorang anggota di sidang paripurna. Padahal katanya, ada waktu tiga bulan untuk memberikan novum itu kepada Pansus, tapi ternyata baru diserahkan saat sidang paripurna. "Kalau sekarang kan, (berarti) ada sesuatu yang gak beres," ucapnya.

JAKARTA - Sekretariat Jendral (Setjen) DPR dinilai ikut bermain dalam sidang paripurna yang berujung ricuh di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News