Si Jago Merah Mengamuk, Keluarga Karnedi Tinggal di Kuburan

Si Jago Merah Mengamuk, Keluarga Karnedi Tinggal di Kuburan
Keluarga Karnedi kini tinggal di kuburan Buyut Ki Wangso (kiri). Karnedi melihat rumahnya yang sudah ludes tak tersisa akibat kebakaran. Foto: Cecep Nacepi/Radar Cirebon

jpnn.com, CIREBON - Keluarga Karnedi (50), warga Blok Sumursiat, Desa Wotgali, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon untuk sementara terpaksa tinggal di kuburan. Kebakaran yang menimpa rumahnya, Senin (12/11) sekitar pukul 00.05 WIB menyebabkan semua harta dan bendanya ludes.

Hanya pakaian menempel di badan yang tersisa. Beruntung para penghuni rumah yang awalnya tidur pulas itu, berhasil menyelamatkan diri, sehingga tidak ada korban jiwa. Sejumlah barang yang jadi abu itu di antaranya dua sepeda motor Yamaha Vega R. Motor second itu baru dibeli minggu lalu. Lalu becak, sepeda, kulkas, tv, surat berharga dan perabotan.

Keluarga yang berjumlah lima orang itu kini terpaksa harus tinggal di kuburan yang lokasinya dekat rumah. “Tidak ada yang tersisa kecuali baju yang menempel di badan. Tadi pagi (Senin pagi, red) juga ada warga dan teman pada ngasih baju bekas. Untuk sementara saya dengan istri, orang tua, dan kedua anak tinggal di kuburan Buyut Ki Wangso,” ujar Karnedi kepada Radar Cirebon.

Kebakaran yang menimpa tempat tinggal Karnedi terjadi pada saat semua penghuni sedang terlelap tidur. Namun, anak Karnedi yang bernama Dewi terbangun, kemudian melihat cahaya di ruang tengah. Karena penasaran lalu didekatinya.

Dewi kaget melihat api yang mulai membakar dinding ruang tengah yang terbuat dari anyaman bambu itu. “Yang tahu persis anak saya yang bernama Dewi. Dia segera membangunkan ibu dan yang lainnya untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.

Belum sempat menyelamatkan barang berharga, api sudah besar dengan cepat merambat ke kayu, atap, dan yang lainnya. Untungnya, petugas Damkar Pos Jaga Weru segera datang ke lokasi. Api dapat dijinakkan satu setengah jam kemudian oleh empat tangki air mobil pemadam kebakaran.

“Baru mau pulang jualan tahu petis, melihat ada mobil damkar lewat awalnya saya gak tahu kalau rumah saya yang terbakar. Sampai di rumah, lemes, semua ludes terbakar. Kerugiannya diperkirakan Rp100 jutaan,” papar Karnedi.

Kapolsek Plered AKP Budi Hartono yang dikonfirmasi Radar Cirebon mengatakan, api cepat merembet karena bangunan terbuat dari bahan bambu dan kayu. “Kami sudah periksa saksi. Kalau menurut saksi kebakaran diduga akibat hubungan arus,” ujarnya. (cep)


Anak Karnedi, Dewi terbangun dan melihat si jago merah. Semua ludes. Kini mereka untuk sementara tinggal di kuburan Buyut Ki Wangso.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News