Siapa Bilang Iran Mau Gencatan Senjata, Donald Trump Bohong

jpnn.com - TEHRAN - Juru bicara parlemen Iran Mahdi Mohammadi menyebut Amerika Serikat dan Israel berbohong.
Dia mengungkap hal itu untuk merespons pengumuman soal gencatan senjata. Mahdi mengatakan itu pengumuman palsu, hanya untuk membuat kewaspadaan Iran soal luar negeri berkurang, dan agar ketegangan politik di Iran meningkat.
"AS dan Israel berbohong. Mereka ingin Iran menurunkan kewaspadaannya sehingga mereka dapat meningkatkan ketegangan," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata total dan menyeluruh.
Namun, saat matahari terbit pada Selasa (24/6) waktu Israel, warga setempat bergegas ke tempat perlindungan menghindari dampak serangan Iran.
Pihak Israel menyebut serangan Iran kali ini menewaskan empat warga dan melukai beberapa orang.
The Tehran Times -salah satu media Iran yang masih bisa diakses di saat beberapa kantor berita resmi setempat mulai lemot, menilai bahwa klaim Donald Trump tentang gencatan senjata Iran-Israel adalah salah satu kebohongan Presiden AS itu untuk menekan Iran.
Trump menggunakan media sosial untuk mengumumkan bahwa kedua belah pihak telah "sepenuhnya setuju" untuk gencatan senjata, yang akan efektif dalam waktu sekitar 12 jam.
Donald Trump dianggap pengin menurunkan kewaspadaan militer dan meningkatkan ketegangan politik Iran.
- Dunia Hari Ini: Trump Menetapkan Tarif 19 Persen untuk Barang Indonesia Masuk AS
- Pengakuan Prabowo Ketika Negosiasi Tarif Impor dengan Trump, Berjalan Alot
- Soal Tarif Trump 19 Persen ke Indonesia, Banggar DPR Singgung Lembaga Internasional Mati Suri
- Prabowo Bakal Beli Sejumlah Pesawat Boeing Setelah Trump Turunkan Tarif Impor
- Prabowo Bicara Langsung dengan Trump, Sepakat Soal Tarif
- AS Memperoleh Akses Penuh ke Pasar Indonesia, Kita Dapat Apa?