Siapa yang Pernah Sahur dengan Nasi Goreng? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Gizi
jpnn.com, JAKARTA - Pakar kesehatan tak menyarankan menyantap hidangan yang digoreng saat sahur, seperti nasi goreng.
Salah satunya karena bisa menyebabkan masalah pada pencernaan.
Makanan yang digoreng, terlalu pedas dan daging olahan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Jenis makanan ini juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
"Kalau terpaksa makan, ada triknya. Misalnya tidak mau lemak berlebihan, minyaknya sedikit saja. Nasi goreng itu bisa dikreasikan bagaimanapun juga disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Tetap bisa dalam bentuk nasi goreng, mau sahur mau buka (puasa)," ujar dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Cindiawaty J Pudjiadi saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (28/4) malam.
Menurut dia, tak mesti pakai minyak banyak untuk membuat makanan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia itu.
Penggunaan minyak bisa dikurangi, sehingga tidak terlalu berlemak.
Kemudian, untuk membuat hidangan tersebut tak sekadar mengandung karbohidrat dan lemak, bisa ditambahkan sumber protein.
Bagi yang pernah atau sering sahur dengan nasi goreng, sebaiknya baca penjelasan dokter spesialis gizi ini.
- 4 Bidang FTUI Raih Peringkat 1 di Indonesia dalam Pemeringkatan QS World University
- Tampang Pelaku Pembunuhan Saat Sahur
- Cekcok Maut Membangunkan Sahur, Satu Nyawa Melayang
- Utamakan Pendidikan, Febby Rastanty Menangis saat Bolos Sekolah
- Universitas Indonesia & Yandex Berkolaborasi, Bahas soal Masa Depan AI
- MUI Sebut Bukan Zamannya Membangunkan Sahur dengan Mengganggu Ketertiban Umum