Sibuk Jaga Citra, Parpol Koalisi tak Ada yang Membela Jokowi soal Kartu Prakerja

Sibuk Jaga Citra, Parpol Koalisi tak Ada yang Membela Jokowi soal Kartu Prakerja
Ilustrasi Kartu Prakerja. Foto: prakerja.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Belakangan ini program Kartu Prakerja dikritik banyak kalangan. Namun, dengan banyaknya kritikan itu kini disinyalir ada masalah lain yang mengemuka di dunia politik.

Menurut Direktur Voxpol Center Pangi Syarwi, secara politik masalah kartu prakerja yang banyak mendapat kritikan itu juga mengindikasikan terpecahnya partai politik koalisi dalam menyikapi kebijakan ekonomi pemerintah di masa pandemi Covid-19.

Pangi menilai kencangnya kritik dan serangan juga diduga berasal dari ketidaksolidan antar-partai koalisi dalam mendukung kebijakan yang menjadi bahan kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin di pilpres lalu tersebut.

Padahal, menurutnya, program ini secara ide memiliki nilai manfaat bagi masyarakat.

"Koalisi pemerintah ini gemuk tapi tidak banyak yang membela seperti katakanlah saat periode pertama Jokowi. Saya melihat saat ini partai pendukung tidak mau pasang badan karena mereka mau menyelamatkan nama partainya sendiri," tambah Pangi.

Pangi menjelaskan, partai pendukung lebih berkonsentrasi membangun citra agar bisa mendapatkan kepercayaan dan suara dari masyarakat di Pemilu 2024 mendatang.

"Mereka tidak mau membela kebijakan Presiden Jokowi, karena sepertinya sudah tidak peduli lagi dengan yang namanya koalisi. Dari pada membela kebijakan pemerintah yang saat ini sedang dikritik, lebih baik diam agar tidak ikut-ikutan dikritik," ungkapnya.

Padahal, Pangi menilai, program itu bermaksud baik, tetapi memang ada kelemahannya.

Kartu Prakerja adalah salah satu janji kampanye Jokowi yang dulunya didukung banyak partai koalisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News