Siswa SD Iuran untuk Tambal Meja Bolong

Siswa SD Iuran untuk Tambal Meja Bolong
Gedung SD. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Hanya saja, katanya yang saat itu bersama Ketua Komite Faisal Dg Siame, OPD tersebut tidak mesti menanggalkan permohonan pihaknya tentang pengadaan mebel untuk 124 murid di sekolah ini.

Permintaan itu, menurut Adris sudah melalui mekanisme yang benar. Sebagai bukti, dia menunjukan foto copy proposal pengadaan mebel.

Bahkan melalui Camat Petasia Wirda Faozah Ali, proposal itu sudah sampai ke Bupati Morut Aptripel Tumimomor.

"Anggarannya kan sudah ada, kita minta sebagian kecil untuk mengganti meja dan kursi murid yang banyak tidak layak pakai. Tapi kata orang dinas, semuanya sudah dihapus. Entah TAPD atau saat pembahasan di DPRD, kami tidak paham," tandasnya.

Pun demikian, dia berharap masih ada kesempatan agar kebutuhan itu diakomodir pada APBD Perubahan tahun ini. Sebab tidak ada cara lain untuk memenuhi hak anak murid karena dana BOS mereka tergolong kecil.

"Harapan kami kondisi sekolah ini dapat menjadi salah satu perhatian Pak Bupati. Karena saya yakin Pak Bupati tidak akan membiarkan keadaan ini terus berlangsung. Apalagi visi misi beliau mengangkat soal pendidikan," harap Andris.

Ketua Komite SD Negeri 1 Kolonodale juga sama berharap kepekaan Pemkab Morut melalui OPD terkait.

"Permintaan kami tidak muluk-muluk, hanya berharap bangku dan meja anak-anak di sini diganti yang lebih baik. Seringkali anak-anak mengeluh karena terjepit bangku kelas yang reot," kata Faisal.

Sekolah yang berdiri sejak tahun 1951 itu berada di ibu kota kabupaten Morowali Utara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News