Soal Haji, Indonesia Harus Mencontoh Malaysia

Soal Haji, Indonesia Harus Mencontoh Malaysia
Soal Haji, Indonesia Harus Mencontoh Malaysia
Hal ini, kata dia, untuk memenuhi rasa keadilan mengingat, jamaah yang masuk daftar tunggu saat ini sangat banyak. "Jamaah haji yang berulang dan banyaknya pembimbing KBIH memperpanjang waiting list tersebut," ungkapnya lagi.

Menurut Andi lagi, tabung haji Malaysia, mampu mensubsidi RM4.360 ditambah lagi bagi hasil dari jumlah tabungan. Setoran awalnya pun, dijelaskan dia, hanya RM1.300 (Rp4 juta) saja dan langsung mendapat nomor porsi. "Ini menunjukkan metode pengelolaan dana yang mereka kembangkan jauh baik dibanding Indonesia, yang hanya menempatkan dana setoral awal di deposito dan SUKUK," kata Andi.

Lebih jauh dia mengatakan, pengelolaan dana setoran awal jamaah haji tidak adil di Indonesia. Karena, jamaah mendapat manfaat yang sama. Walaupun jamaah mengantre dengan waktu yang berbeda. "Seharusnya jamaah yang mengantre lebih lama memperoleh manfaat lebih, karena dana setoran awal yang mereka keluarkan ada di rekening Kemenag lebih lama," jelas Andi lagi. (boy/jpnn)

JAKARTA - Tim Independen Pemantau Ibadah Haji (TIPHI) di Indonesia mempertanyakan dua hal masalah haji. Pertama, laporan Biaya Penyelenggaraan Ibadah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News