Solar Langka, Sopir Truk Menganggur
Koordinator Forbes LSM Kotim Audy Valent membenarkan hal tersebut. Dia sudah mencari tahu kondisi kelangkaan BBM bersubsidi yang dialami para supir truk.
”Hampir seluruh SPBU di Kotim tidak normal dalam melakukan pelayanan, khususnya BBM bersubsidi jenis solar dan premium (bensin) untuk warga. Dari informasi yang saya dapatkan kejadian ini sudah berlangsung lama, pelayanan solar paling lama tiga hari dalam satu minggu, bahkan ada yang melayani solar hanya satu hari dalam satu minggu, selebihnya semua menjual BBM non-subsidi,” jelas Audy.
Dibeberkannya, pelayanan untuk BBM bersubsidi tidak lancar sehingga terjadi antrean panjang. Pengawas atau petugas berwenang harus ikut mencari penyebab masalah tersebut.
”Pertamina perlu menjelaskan hal tersebut ke publik, agar informasi tidak simpang siur. Dan kami selalu mengawasi pelayanan di SPBU khususnya penggunaan BBM bersubsidi, memang saat ini terjadi pelayanan tidak normal,” ujarnya. (mir/yit)
Sejumlah sopir truk di Kota Sampit, Kotim, Kaltim, menjadi pengangguran lantaran terjadi kelangkaan solar.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Ortuseight Kolaborasi Bareng Andy Wibowo, Hadirkan Supershoes Pertama 'Solar'
- Halikinnor Berharap Ada Peluang Bagi Tenaga Kontrak jadi ASN Melalui Penerimaan CPNS dan PPPK
- Dengar Keluhan Nelayan dan Pedagang, Anies Janji Perbaiki Tata Niaga Perikanan
- Pertamina Apresiasi Dana Kompensasi BBM Dibayar Cepat
- Di Hadapan Nelayan Lamongan, Anies Janji Jamin Stok Solar
- Anies Baswedan Menjamin Nelayan Tidak Akan Kekurangan Solar