Sosiolog Soroti Berbagai Konten Kritikan Terkait Tragedi Kanjuruhan

Sosiolog Soroti Berbagai Konten Kritikan Terkait Tragedi Kanjuruhan
Ilustrasi - Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

jpnn.com - JAKARTA - Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Ida Ruwaida menyoroti maraknya konten di media sosial yang memuat kritikan terkait tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10) kemarin.

Dia menilai maraknya konten tersebut dapat menjadi kontrol atau medium pengawasan yang tepat agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.

Warganet diketahui beramai-ramai membuat konten terkait peristiwa Kanjuruhan.

Mulai dari menyatakan keprihatinan kepada para korban hingga mengkritisi penyelenggara dan sistem keamanan yang tidak sesuai dengan standar.

"Warganet diharapkan berperan aktif dalam mengedukasi sesama, termasuk ikut melakukan kontrol juga mencermati kesiapan dan kematangan penyelenggara," ujar Ida dalam keterangannya, Senin (3/10).

Konten-konten warganet banyak mengkritisi penembakan gas air mata yang tidak sesuai standar FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) hingga penyelenggara yang mengabaikan kapasitas serta waktu main yang diundur.

Tak sedikit juga warganet menyayangkan sikap sebagian kecil suporter yang pada akhir pertandingan malah mengejar pemain klub lain setelah klub kesayangannya kalah.

Dengan adanya konten-konten yang membangun tersebut diharapkan proses evaluasi yang dijanjikan pemerintah terhadap tragedi Kanjuruhan bisa lebih terarah dan bisa cepat ditemukan titik terangnya.

Sosiolog dari Universitas Indonesia menyoroti berbagai konten berisi kritikan terkait tragedi Kanjuruhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News