SPBU Asing Ancam Pertamina

SPBU Asing Ancam Pertamina
SPBU Asing Ancam Pertamina

JAKARTA – Corporate Secretary PT Pertamina (persero) M Harun mengatakan, dengan nilai investasi yang telah dilakukan Pertamina sudah seharusnya ada bentuk proteksi dari pemerintah untuk melakukan perlindungan untuk menjamin terjadinya kompetisi yang sehat. Termasuk terhadap bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang dinilai akan terancam dengan keberadaan BBM asing yang harga penjualannya terus mengekor pada harga BBM yang ditetapkan Pertamina.

Harun mengungkapkan, para investor asing dalam membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di dalam negeri saat ini banyak mendapatkan kemudahan dari pemerintah. Walaupun hal itu dilalukan di kota-kota besar yang pangsa pasarnya sangat besar. Terlebih SPBU tersebut bisa menjual BBM-nya dengan lebih murah dari Pertamina dan jelas akan mengancam posisi Pertamina yang diperkirakan akan semakin sulit untuk menarik konsumen.

’’Dari sisi platform saja kita sudah berbeda dengan mereka (investor SPBU asing, Red) yang saat ini ibarat pedagang kelontong saja. Beli barang dengan harga murah dan menjualnya terus mengikuti harga kita yang ditentukan lebih rendah. Padahal nilai investasi kita itu sangat besar untuk membuat kilang,’’ kata Harun kepada Indopos, di Jakarta, Jumat (20/01/12).

Lebih lanjut Harun mengungkapkan untuk melakukan investasi kilang, sedikitnya Pertamina harus merogoh kocek sekitar Rp 20 triliun hingga Rp 30 triliun per satu kilang. Hal itu juga harus dilakukan Pertamina apabila ingin membuka SPBU di negara lain yang mempunyai regulasi ketat dalam investasi. Namun kondisi itu tidak dialami oleh investor asing yang jumlah SPBU-nya saat ini sudah menjamur.

JAKARTA – Corporate Secretary PT Pertamina (persero) M Harun mengatakan, dengan nilai investasi yang telah dilakukan Pertamina sudah seharusnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News