SS Gantung Diri Sambil Live TikTok, Kenapa? Ini Kata Psikolog

SS Gantung Diri Sambil Live TikTok, Kenapa? Ini Kata Psikolog
Depresi. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Psikolog Klinis Emanuel Radityo Hatibie mengomentari kasus SS (29), pria yang tewas gantung diri sambil disiarkan secara langsung melalui aplikasi TikTok Rusun Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (3/9).

Adapun apa yang dilakukan SS sungguh tak biasa. Sebab, dia gantung diri sambil live TikTok.

Soal hal itu, Emmanuel mengatakan bahwa secara umum orang yang melakukan bunuh diri sudah merasa kesulitan untuk mengomunikasikan isi pikiran maupun perasaan.

"Tindakan itu bisa diduga sebagai bentuk atau cara untuk menyampaikan pesan. Pesannya spesifik apa, juga masih perlu dipahami lagi dengan menggali riwayat dan kondisi psikologis terakhir orang tersebut," kata Emanuel kepada jpnn.com, Senin (20/9).

Psikolog dari Personal Growth itu menambahkan bahwa orang yang bunuh diri memiliki perasaan putus asa dan tidak ada harapan.

"Pikiran-pikiran untuk bunuh diri sendiri bisa muncul tergantung dari aksesnya, seperti, akses informasi hingga akses terhadap cara-cara untuk bunuh diri itu sendiri," ujar Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Emanuel menyaranakan bahwa saat seseorang depresi berat, maka hal yang paling tepat adalah mencari bantuan ke keluarga atau tenaga profesional, seperti psikolog klinis dan psikiater.

"Tentunya semua juga perlu ada kepekaan dan perhatian dari orang sekitar, seperti, keluarga, teman, dan warga sekitar. Tindakan kolaboratif antara seluruh elemen perlu dikerahkan," ujar Emanuel.

Psikolog Klinis Emanuel Radityo Hatibie mengomentari kasus SS (29), pria yang tewas gantung diri sambil disiarkan secara langsung melalui TikTok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News