Stok Beras di Sumbar Menipis

Stok Beras di Sumbar Menipis
Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar memberikan keterangan kepada wartawan mengenai stok beras Sumbar, di kantornya, Jakarta, Kamis (7/10). (foto : nicha/JPNN)
JAKARTA--Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar menjelaskan, sempat ada kenaikan harga beras sehari setelah terjadinya gempa di Sumatera Barat. Dikatakan, harga beras pada awal terjadinya gempa sempat mengalami kenaikan. Masyarakat mengalami kekahwatiran akan ketersediaan beras. Namun kenaikannya tidak terlalu tinggi, yakni masih di bawah 10 persen, atau sekitar Rp 100- Rp 200 per kg.

"Menurut data yang kami terima, saat ini harganya sudah kembali normal karena persediaan beras sudah ada dan distrubusi lancar," ungkap Mustafa di Jakarta, Kamis (8/10) sore. Mustafa juga sempat menjelaskan bahwa cadangan stok beras yang ada di gudang Bulog di Sumbar sebanyak 19 ribu ton, di mana  yang sudah terpakai  sebanyak 7000 ton, sehingga sisanya masih ada sekitar 12 ribu ton.

"Kami pastikan jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 1 bulan. Namun, saat ini kita juga masih menunggu kiriman dari Surabaya sebanyak 20 ribu ton, sehingga nanti jumlah stok persediaan beras berjumlah 32 ribu ton, " jelasnya.

Mengenai jumlah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP), Mustafa menyebutkan sudah ada sebanyak 829 ton yang juga sudah tersalurkan. Dengan rincian antara lain, Padang sebanyak 229 ton, Pariaman 105 ton, Padang Pariaman 225 ton, Pesisir Selatan 50 ton, Pasaman 8 ton, Pasaman Barat 57 ton, Agam 200 ton, Bukit Tinggi 28 ton, Padang Panjang 10 ton, Tanah Datar 1 ton, Solok 13 ton, Kabupaten Solok 6 ton. (cha/JPNN)

JAKARTA--Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar menjelaskan, sempat ada kenaikan harga beras sehari setelah terjadinya gempa di Sumatera Barat.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News