Strategi Kementan Agar Tidak Terjadi Gagal Panen Selama Musim Kemarau

Strategi Kementan Agar Tidak Terjadi Gagal Panen Selama Musim Kemarau
Kekeringan membuat gagal panen. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Memasuki musim kemarau, para petani biasa dihantui dengan kejadian gagal panen, terlebih untuk lahan-lahan produktif yang ada di Kabupaten Bekasi.

Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil yang juga Ketua Tim Penanggung jawab UPSUS Jawa Barat menegaskan, pihaknya telah melakukan antisipasi agar gagal panen tidak terjadi dan petani tetap untung.

"Ini akan kami tanggulangi bersama. Jangan sampai petani terkendala dalam berproduksi, karena selain berpengaruh buat pendapatan petani, juga akan berpengaruh terhadap pasokan beras nasional," kata Ali Jamil kepada wartawan, Senin (17/6).

BACA JUGA: Tim Hukum 01 sudah Rampungkan Jawaban untuk Perbaikan Permohonan Gugatan Kubu Prabowo - Sandi

Menurut dia, kekeringan terjadi karena hujan tak kunjung turun, sedangkan pasokan air dari irigasi pun berkurang.

Saat ini luas baku sawah di Kabupaten Bekasi adalah 48.382 Ha, standing crop 3 bulan terakhir sekitar 28.231 ha sehingga potensi lahan tersedia untuk bulan Juni adalah sekitar 20.151 ha.

Bulan Juni diharapkan minimal 15.000 Ha dengan sisa lahan yang tidak tersedia airnya. Untuk itu pihaknya mendorong petani dibantu oleh Babinsa dan dinas terkait melakukan percepatan tanam di musim tanam gadu. Musim tanam gadu dimulai pada April sampai Juli.

“Musim tanam kemarau dengan catatan sistem pengairan atau irigasinya harus bagus. Kurangnya suplai air pada musim tanam gadu yang menjadi kendala agar dikoordinasi dengan pihak PJT dan juga berdayakan pompa Alsintan” tutur Jamil. (cuy/jpnn)


Memasuki musim kemarau, para petani biasa dihantui dengan kejadian gagal panen, terlebih untuk lahan-lahan produktif yang ada di Kabupaten Bekasi.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News