Strategi Kementan dalam Menjaga Ketahanan Pangan

Strategi Kementan dalam Menjaga Ketahanan Pangan
ILUSTRASI. Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) melimpah. Foto: dok. BKP Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan upaya penyediaan pangan selama darurat COVID-19.

Lebih dari itu, Kementan juga melakukan pengawalan ketersediaan pangan untuk kebutuhan selama Ramadan dan Hari Raya IdulFitri 2020.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri saat dihubungi media, menjelaskan bahwa upaya tersebut antara lain melalui stabilisasi harga bahan pokok, menjamin ketersediaan pangan dan stok pangan, serta meningkatkan strategi dan efektivitas distribusi pangan ke berbagai daerah.

"Demi menjaga ketahanan pangan, Kementan juga melakukan percepatan gerakan musim tanam kedua secara serentak di seluruh Indonesia minggu ini" ujar Kuntoro, Sabtu (16/5).

Selain itu, kata Kuntoro, program cetak sawah dan optimalisasi lahan rawa juga terus digenjot dalam rangka menjamin ketersediaan pangan dimasa depan.

"Kementan juga medorong kampanye dan implementasi pencegahan alih fungsi lahan dengan penerapan undang-undang no 41 tahun 2009," katanya.

Kementan melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) juga terus menggelar operasi pasar dan pasar murah demi mempermudah akses masyarakat mendapat pangan berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Sebagai bagian dari efisiensi rantai distribusi pangan, Kementan menggaet perusahaan layanan distribusi online maupun start up yang bergerak di rantai pemasaran seperti Tokopedia, Gojek, Grab, Blibli, Tani Hub, Lazada, Kedai Sayur dan lainnya. Juga terus digarap partisipasi swasta yang turut menjembatani petani sebagai produsen dengan konsumen, jelas Kuntoro.

Kementan terus melakukan upaya penyediaan pangan selama darurat COVID-19, Ramadan dan IdulFitri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News