Suara Bripka Iwan Bergetar saat Cerita tentang Sikap Syukron

Suara Bripka Iwan Bergetar saat Cerita tentang Sikap Syukron
BRIPKA IWAN SARJANA. Foto: SETJEN DPR

jpnn.com, JAKARTA - Bripka Iwan Sarjana, anggota Densus 88, selamat dari penyanderaan 40 jam pada Selasa-Kamis lalu, yang dilakukan tahanan dan napi teroris di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Diwawancarai secara eksklusif wartawan Jawa Pos Ilham Dwi Ridlo WancokoBripka Iwan Sarjana mengisahkan bagaimana dia disiksa di dalam rutan tersebut.

Selain kesadisan para tahanan dan napi teroris, Bripka Iwan Sarjana mengisahkan betapa kuatnya Briptu Syukron Fadhli, rekannya yang gugur dalam peristiswa tersebut.

Demi menolak permintaan informasi yang diinginkan napi teroris, dia rela ditembak. Hal itulah yang membuat Iwan kuat menghadapi kondisi tersebut.

Ketika disandera di Rutan Mako Brimob, Iwan merasa dekat dengan kematian. Saat itu seorang teroris menempelkan mata pisau ke lehernya. ”Pisau itu sudah di leher ini, tapi saya berusaha kuat,” kenangnya.

Semangatnya membara saat mendengar celetukan seorang teroris yang sebenarnya berusaha menakutinya. Iwan tidak bisa melihat wajah teroris tersebut karena matanya ditutup. ”Yang jelas, dia eksekutor yang menewaskan rekan-rekan saya,” ujarnya dengan suara yang bergetar.

Saat itu teroris tersebut mengatakan bahwa satu rekan Iwan berani bukan kepalang. Yakni, Briptu Syukron. ”Tuh, rekanmu sudah mati. Dia saat dikorek informasinya malah bilang, ’Tembak saja saya daripada kelamaan. Saya tidak akan berikan informasi apa pun,’” ucap Iwan, menirukan teroris mengenai ucapan Syukron.

Setelah itu, teroris tersebut langsung menembak Syukron. Berdasar hasil otopsi, Syukron memang meninggal gara-gara tembakan. Peluru menembus bagian kepala di atas telinga kiri, tembus ke atas telinga kanan. Sangat mungkin Syukron dieksekusi dalam jarak dekat.

Bripka Iwan Sarjana cerita mengenai sikap Briptu Syukron saat menghadapi napi teroris yang menyiksanya di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News