Suka Duka Pengurus Jenazah Pasien Covid-19: Pakai APD, Terpaksa Ngompol Saat Bertugas
Tak peduli tajamnya sengatan panas mentari hingga dinginnya udara yang menusuk kulit. Yang menjadi motivasi terbesar mereka saat menjalankan tugas mulia ini dengan tulus ikhlas adalah keinginan mereka bisa bermanfaat bagi orang lain.
Bagus Kurniawan (kiri), Frendy Irwan (dua dari kiri), M. Zainudin (tengah), Imam Fauzi (berbaju hitam), dan mahmud Yunus (kanan). Foto: Ngopibareng.id
Sementara itu, untuk resep menjaga kekebalan tubuh, petugas ini menjaga suasana hati tetap bahagia dengan saling bercanda. Selain itu, menjaga kekompakan dengan saling menguatkan satu sama lain.
Terpaksa Ngompol
Ketika bertugas, pakaian yang wajib dikenakan para petugas ini saat pemulasaraan jenazah adalah Alat Pelindung Diri (APD) level 3. Antara lain baju hazmat, kaca mata google, face shield, sarung tangan panjang, masker N95, masker bedah dan sepatu boots.
Jenazah akan dimandikan, dikafani, dibungkus plastik, dimasukkan ke peti serta diberi plastik kembali. Jenazah lantas disalati. Sementara, dengan berpakaian lengkap tersebut, pernah sekali waktu salah satu petugas, M. Zainudin, terpaksa mengompol karena tidak ada waktu untuk melepas APD yang dia kenakan.
Pada saat pemakaman jenazah, pria kelahiran 1992 itu tak mampu menahan buang air setelah menahannya selama 8 jam.
Para petugas pengurus jenazah pasien covid-19 jarang beristirahat karena dalam sehari bisa memakamkan 4 sampai 8 orang dengan memakai APD lengkap.
- Diterjang Angin Kencang, 1 Rumah Warga di OKU Selatan Rusak Berat
- BPBD Catat Karhutla di Meranti Mencapai 115 Hektare
- Karhutla di Meranti Makin Meluas, Tim Gabungan Harus Bekerja Keras Melakukan Pemadaman
- Hujan Hari Ini, 11 Ruas Jalan di Jakarta Banjir, Catat Lokasinya!
- Banjir di Demak Makin Meluas, 44 Desa pada 8 Kecamatan Terdampak
- 27 Rumah Rusak di Lombok Tengah Akibat Diterjang Angin Puting Beliung