Sumatera Thawalib, Sekolah Modern Islam Pertama di Indonesia

Sumatera Thawalib, Sekolah Modern Islam Pertama di Indonesia
Bangunan Sumatera Thawalib Padang Panjang yang lama masih kokoh berdiri. Kini, sekolah moder Islam pertama itu berganti nama jadi Perguruan Thawalib. Foto: Istimewa.

“Di bawah asuhan Syeikh Abdul Karim Amrullah, pengajian surau Jembatan Besi bertambah maju,” tulis Datuk Palimo Kajo, dalam buku Sedjarah Perguruan Thawalib Padang Pandjang.

Urang Siak

Orang-orang datang belajar agama tak hanya dari seputaran Minangkabau, tapi juga dari Tapanuli, Aceh, Bengkulu, Malaya, Siam dan Siak. 

Dari Siak paling banyak. Sampai-sampai semua orang yang belajar agama Islam di ranah Minang disebut urang siak, hingga hari ini. Sebutan urang siak ini lebih kurang serupa dengan santri di tanah Jawa.

“Inyiak Rasul merubah sistem belajar di Jembatan Besi yang semula berhalaqah (duduk bersila; murid melingkar guru) menjadi berkelas-kelas seperti sekolah modern,” tulis Burhanuddin Daya dalam Gerakan Pembaruan Pemikiran Islam: Kasus Sumatera Tawalib.

Pada 1912, murid dan guru surau Jembatan Besi mendirikan organisasi Sumatera Thuwailib. Kemudian berganti nama Sumatera Thawalib. Seiring itu, metode belajar mengajar pun berubah bentuk dari pengajian surau mendekati sekolah modern yang terdiri dari tujuh kelas.

“Kitab-kitab yang diajarkan menjadi lebih teratur untuk setiap kelas,” ungkap Datuk Palimo Kajo. 

Karena pengajian semakin ramai, dibangunlah gedung baru (gedung Perguruan Tawalib sekarang) yang jaraknya sekira 100 meter dari surau Jembatan Besi (kini Masjid Az-zu’ama). 

MERUJUK data Kementrian Agama (2012-2013), total jumlah madrasah di Indonesia, mulai dari tingkat Raudlatul Athfal (RA) setingkat Taman Kanak-kanak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News