Sungguh Baik Hati, Mereka Buka Pintu Rumah untuk Pengungsi

Sungguh Baik Hati, Mereka Buka Pintu Rumah untuk Pengungsi
Suasana di Pengungsian warga yaang terdampak dari aktivitas gunung Agung di GOR Suweca Gelgel, Klungkung, Bali (25/9). Ilustrasi : Raka Denny/Jawa Pos

jpnn.com - Tak cuma menyediakan tempat berteduh, para tuan rumah juga berupaya membuat para pengungsi nyaman dengan menyediakan layar lebar, dapur umum, sampai tempat penitipan hewan. Yang ingin meneruskan usaha selama di pengungsian juga dipersilakan.

SAHRUL YUNIZAR, Klungkung

---

LIMA hari sudah Komang Widastra meninggalkan kampung halamannya di Karangasem.

Namun, tidak tampak kegundahan yang berlebihan di raut wajah pria yang akrab disapa Bagong itu.

"Karena Bu Ani yang baik hati mau menampung kami," ungkap warga Dusun Karangsari, Kelurahan Duda Utara, Kecamatan Selat, Bali, tersebut, lantas tersenyum kepada Ni Wayan Saryani.

Ani -sapaan Ni Wayan Saryani- merupakan pemilik rumah di kawasan Jalan Jempiring, Klungkung. Sejak Jumat malam (22/9) Bagong bersama keluarga mengungsi di rumah tersebut untuk mengantisipasi letusan Gunung Agung.

Total 35 orang ditampung guru sekolah dasar berusia 57 tahun itu dan sang suami, Ketut Sutawan.

Pengungsi Gunung Agung berlindung di rumah warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News