Syafruddin: Ini Sangat Memalukan, Menampar Muka Pemerintah

Syafruddin: Ini Sangat Memalukan, Menampar Muka Pemerintah
Pematangan lahan. Ilustrasi Foto: Samarinda Pos

jpnn.com, SAMARINDA - DPRD Kaltim menilai pengerukan batu bara dengan modus pematangan lahan yang terjadi di Jalan Banggeris, Gang 9, Samarinda Utara, sudah mencoreng muka pemerintah. Bagaimana tidak, aktivitas penggalian emas hitam itu berada tepat di jantung Kota Samarinda.

Lebih ironisnya lagi, kegiatan penambangan itu dilakukan di belakang kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim. Hanya sekitar ratusan meter dari lokasi itu, kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim berdiri.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin mengaku kecewa dengan keberadaan tambang tersebut. Dia menilai, aktivitas tambang tersebut menunjukkan betapa buruknya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah setempat.

“Ini sangat memalukan. Sangat menampar muka pemerintah. Lokasinya sangat dekat dengan Dinas ESDM dan DLH Kaltim. Betul-betul tidak ada pengawasan sama sekali,” ketus dia.

BACA JUGA: PPDB Jalur Zonasi, Boleh Diranking Berdasar Prestasi Calon Siswa

Di mata pria yang akrab disapa Udin itu, keberadaan tambang di jantung ibu kota Kaltim, mencerminkan betapa buruknya sistem kerja yang dibangun Pemkot Samarinda. Apalagi di tengah musibah banjir yang banyak disorot sebagai bagian dari dampak kegiatan pertambangan.

“Izin pematangan lahan berasal dari pemerintah setempat. Ini yang namanya, gajah di pelupuk mata tak terlihat. Sementara semut di seberang lautan tampak di mata,” imbuh dia.

Jika Pemprov Kaltim dinilai masih memiliki rasa malu, maka sebaiknya tidak diam dan berpangku tangan dengan persoalan tersebut. Mereka yang melakukan penambangan harus dapat ditindak secara tegas.

Pengerukan batu bara dengan modus pematangan lahan yang terjadi di Jalan Banggeris, Gang 9, Samarinda Utara, dinilai Syafruddin sudah mencoreng muka pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News