Tagih Janji Presiden Jokowi, Katanya Mau Kebut Tes Corona di Indonesia

Tagih Janji Presiden Jokowi, Katanya Mau Kebut Tes Corona di Indonesia
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Netty mengaku prihatin dengan kondisi ini, apalagi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengklaim bahwa kurva corona di Indonesia mulai melambat.

"Rasio tes Covid-19 kita sangat rendah, padahal tes ini menjadi salah satu indikator dalam kurva epidemi terkait dengan kasus baru," ujarnya.

"Para ahli juga mengatakan jumlah orang yang diperiksa akan menentukan seberapa besar derajat kepercayaan terhadap kurva epidemi tersebut," tambahnya.

Netty menjelaskan rasio pemeriksaan di Indonesia adalah 0,4 orang per 1.000 penduduk. Sementara negara tetangga seperti Malaysia memiliki rasio 7 orang per 1.000 penduduk dan Vietnam tercatat 2,7 orang per 1.000 penduduk.

"Jadi sekarang kita harus menagih janji presiden yang katanya mau mengebut tes corona," ujarnya.

Dia menambahkan tes harus dilakukan secara masif dan benar di tempat-tempat publik dan fasilitas layanan kesehatan.

Buat masyarakat mudah mengakses. Jangan sampai orang datang untuk melakukan tes, tetapi alat dan bahannya tidak ada.

Padahal mereka membutuhkan itu sebagai syarat melakukan perjalanan, misalnya. Makanya wajar saja kalau kemudian terjadi kasus jual beli surat keterangan bebas Covid-19 secara daring.

Presiden Jokowi sempat menargetkan 10 ribu tes corona per hari pada April lalu untuk mendeteksi warga yang terjangkiti virus tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News