Tak Siap Terapkan Kurikulum 2013

Tak Siap Terapkan Kurikulum 2013
Tak Siap Terapkan Kurikulum 2013
Selain itu, dia mendengar untuk memantapkan kurikulum ini akan direkrut master teacher yang nantinya akan dilatih dan bertugas untuk mengajarkan tentang kurikulum baru pada guru lainnya. Namun, saat waktu pelaksanaan kurikulum baru tinggal empat bulan lagi, hingga saat ini belum ada terdengar kabar perekrutan master teacher. Artinya, jika nanti dilaksanakan dengan waktu yang mepet, maka hasilnya tidak akan maksimal.

Kemudian, dia melihat akan banyak guru yang akan dikorbankan oleh kebijakan baru ini. Dia mencontohkan, dulu ketika kurikulum berganti, mata pelajaran Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dihilangkan dari kurikulum. Konsekuensinya, guru-guru yang biasanya mengajar PKK kehilangan jam pelajaran.

Akibatnya, mereka harus kuliah lagi di jurusan lain dan berebut jam mengajar dengan guru lainnya. "Ironisnya, mereka kuliah dengan biaya sendiri. Padahal mereka adalah korban kebijakan, kan sama dengan di PHK. Harusnya dapat pesangon dalam hal ini, minimal kuliahnya harus dibiayai pemerintah. Pada kurikulum terbaru, dengan sistem terintegrasi ini, maka guru bahasa inggris terancam kehilangan jam mengajar," ulasnya.

Selain itu, dia menilai, guru-guru belum siap untuk diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Selama ini guru belum diberi pelatihan secara tersistem. "Hanya diberi sosialisasi, dikatakan dapat pelatihan, tidak jelas indikatornya," tambahnya.

Sedangkan Ketua STKIP PGRI menilai, perubahan kurikulum ini hanya disosialisasikan di tingkat guru dan dinas pendidikan. Sementara, perguruan tinggi keguruan yang mencetak calon guru tidak diberitahu sedikitpun. Menurutnya, ini sangat membahayakan sistem pendidikan di Indonesia.

PADANG--Sejumlah kalangan menilai kurikulum 2013 yang sedang diperkenalkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia baik untuk meningkatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News