Taman Matahari Dituding Biang Kemacetan Puncak

Namun DLLAJ Tunggu Laporan Masyarakat

Taman Matahari Dituding Biang Kemacetan Puncak
Taman Matahari Dituding Biang Kemacetan Puncak
KEBERADAAN Taman Wisata Matahari (TWM) terus mendapat protes dari sejumlah kalangan. Tanda tanya seputar perizinan yang dimiliki TWM kembali muncul. Bahkan, sejumlah dewan meminta kepada dinas terkait, termasuk bupati untuk mengkaji ulang perizinan yang dimiliki objek wisata di Cisarua itu.

   

Ketua Komisi B Iwan Setiawan bahkan mendesak agar lahan parkir TWM ditutup sebelum pihak pengelola membangun jembatan penyeberangan. “Tak usah menunggu secara tertulis untuk bertindak,” kesalnya. Namun, Kepala Dinas Lalulintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Soebiantoro mengatakan, pihaknya belum bisa bertindak cepat sebelum ada aduan dari sejumlah pihak yang dibuat secara tertulis. “Kami bukan tidak mau bertindak. Tapi, kalau ada surat tertulis itu bisa menjadi bahan kuat untuk melakukan pemanggilan,” kata dia.

   

Tetapi, pihaknya berjanji akan memanggil pengelola TWM untuk dimintai keterangan seputar kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut. Terkait analisis dampak lalulintas (amdal lalin) yang dilanggar TWM, Soebiantoro tidak membenarkan maupun membantahnya. Ia hanya menjelaskan jika sebelumnya TWM  akan memfungsikan lahan parkir di sebelah kanan setelah fly over (jembatan, red) dibangun. Tetapi, pihak pengelola sudah mengoperasikan lahan parkir meski jembatan penyeberangan belum dibangun.

   

Terpisah, Humas TWM M Iskandar tidak terima jika objek wisata yang dikelolanya dianggap sebagai penyebab kemacetan di kawasan Puncak. “Masih banyak pengusaha yang membuka usahanya di kawasan Puncak. Jadi tidak adil dan salah kaprah jika TWM dianggap sebagai sumber kemacetan,” tegasnya. Masalah amdal lalin, ia mengaku tidak mudah menjalankan empat persyaratan untuk memperoleh amdal lalin. “Kita tidak mengabaikan permasalahan amdal lalin sejak dulu, untuk mengurus semua itu tidak semudah yang dibayangkan,” katanya.

   

KEBERADAAN Taman Wisata Matahari (TWM) terus mendapat protes dari sejumlah kalangan. Tanda tanya seputar perizinan yang dimiliki TWM kembali muncul.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News