Tanggul Lumpur Kritis, BPLS Perlu Dana Rp 168 M

Tanggul Lumpur Kritis, BPLS Perlu Dana Rp 168 M
Tanggul Lumpur Kritis, BPLS Perlu Dana Rp 168 M
JAKARTA - Volume semburan lumpur Lapindo, dilaporkan hingga kini mencapai 100 ribu meter kubik per hari. Dengan kondisi ini, kondisi tanggul penahan lumpur pun semakin kritis.

"Kondisi tanah di area semburan cenderung miring ke arah utara dan barat, sehingga membuat lumpur cenderung mengalir ke tanggul sisi barat," kata Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Sunarso, Jumat (1/5).

Saat ini, diakui Sunarso, pihaknya berada dalam posisi dilematis. Itu lantaran menurut peraturan, pekerjaan penutupan semburan pembuangan lumpur ke Kali Porong seharusnya dilakukan oleh pihak PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ). Namun karena PT MLJ mengalami kesulitan finansial, BPLS mengambil-alih tugas tersebut.

"Kami memerlukan dana sebesar Rp 400 miliar untuk penanganan lumpur selama tiga tahun, dari 2009 sampai 2011. Khusus untuk tahun 2009, dana yang diperlukan sebesar Rp 168 miliar," tambahnya.

JAKARTA - Volume semburan lumpur Lapindo, dilaporkan hingga kini mencapai 100 ribu meter kubik per hari. Dengan kondisi ini, kondisi tanggul penahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News