Target Pemerintah Dinilai Tak Realistis

Target Pemerintah Dinilai Tak Realistis
Target Pemerintah Dinilai Tak Realistis
JAKARTA—Pengamat ekonomi, Dr Umar Juoro, menilai bahwa economic plan Pemerintah Indonesia 2010-2014 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tidak realistis. Diantara economic plan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 akan mencapai  7 persen, angka pengangguran berkurang, investasi meningkat dan pembangunan infrastruktur terealisasi maksimal.

‘’Economic plan (rencana ekonomi,red) pemerintah saya nilai tidak realistis. Terlebih lagi kondisi yang ada saat ini, banyak program pemerintah yang tidak efektif langsung menyentuh pada persoalan yang dihadapi masyarakat. Diantara yang tidak realistis, kurangnya angka pengangguran, penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi 2012 yang mencapai 7 persen,’’ kata Umar dalam acara seminar Indonesia Economic Plans: Challenges and prospect’’ di Finansial Club Jakarta, Kamis (25/2).

Untuk angka pengangguran kata Umar, memang secara statistik terlihat pengurangan. Namun turunnya angka pengangguran tidak diiringi dengan kualitas sumber daya manusianya.‘’Tenaga kerja kita justru banyak terserap pada sektor informal. Artinya secara kuantitas memang terjadi pengurangan namun secara kualitas tidak,’’ katanya.

Target pertumbuhan ekonomi juga tidak diiringi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sementara pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen dan 7,7 persen dalam tahun 2014.’’Dinyatakan realistis kalau tingkat kesejahteraan juga meningkat, namun yang terjadi masih belum,’’ jelasnya.

JAKARTA—Pengamat ekonomi, Dr Umar Juoro, menilai bahwa economic plan Pemerintah Indonesia 2010-2014 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News