Teknologi Digital ANRI Terancam Mubazir

Teknologi Digital ANRI Terancam Mubazir
Teknologi Digital ANRI Terancam Mubazir
JAKARTA - Aktivis Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Supriyadi mengatakan, teknologi digital Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang dipasok oleh pemenang tender PT Abatha Hasta Persada senilai hampir Rp 5 miliar, kini terancam mubazir.

"Kasus bermula ketika ANRI memenangkan PT Abatha di Jakarta, untuk memasok seperangkat teknologi pendukung program 'Digitalisasi Khasanah Arsip' (Telecine Digital Transfer 16/36) dalam rangka Digitalisasi Film ke Digital Video, dengan menggunakan perangkat teknologi D-Archive produk Italia yang distributor lokalnya di Jakarta adalah RTI dari Inggris," kata Supriyadi kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (13/1).

Namun dalam prosesnya, lanjut Supriyadi, barang yang dikirim oleh PT Abatha (ternyata) berasal dari perusahaan trading di India, yang tidak disupport oleh pihak RTI, Inggris. Nama perusahaan trading dari India tersebut (adalah) Digital Video Images, dengan alamat 141 Thitakar Avenue 1st Main Road, Baliyah Garden, Madipakkam, Chennai 600091, India.

"Karena pihak RTI tidak pernah menjual komoditi teknologinya kepada PT Abatha untuk kebutuhan ANRI, maka pihak RTI selaku pemegang lisensi resmi D-Archive Italy lepas tangan untuk mengurusnya. Sehingga teknologi yang dibeli dengan APBN 2010 itu hingga kini belum bisa dipakai," terang Supriyadi lagi.

JAKARTA - Aktivis Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Supriyadi mengatakan, teknologi digital Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News