Telemedicine Harus Menjangkau Masyarakat di Luar Jawa dan Sumatera
jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Kesehatan Alexander Ginting mengatakan, telemedicine bisa digunakan untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
Dengan demikian, masyarakat tidak harus datang ke rumah sakit (RS) untuk melakukan tes covid-19.
Pihaknya pun meminta bantuan dari Ikatan Dokter Indonesia dan juga asosiasi telemedicine untuk menyosialisasikan praktik telemedisin ke seluruh Indonesia.
"Kami juga minta startup telemedicine untuk tidak hanya fokus di pulau Jawa dan Sumatera. Telemedisin harus menjangku seluruh masyarakat terutama yang berada di wilayah tertinggal,” kata Ginting dalam webinar Tantangan Pelayanan Kesehatan di Masa Depan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata, di Jakarta, Sabtu (22/8).
Ginting menambahkan, Kementerian Kesehatan sudah membangun ekosistem digital antara lain dengan membuat aplikasi yang bisa menghubungkan RS rujukan dan puskesmas.
Aplikasi itu juga bisa memberikan informasi tak hanya tentang orang yang sakit, tetapi juga jumlah tempat tidur yang tersedia.
Namun, ekosistem yang dibangun Kemenkes tak cukup karena harus dibantu sektor swasta.
Karena itu, Kemenkes mengimbau startup telemedicine untuk tidak hanya fokus di pulau Jawa dan Sumatera, tetapi juga di daerah terpencil dan terbelakang.
Staf Khusus Menteri Kesehatan Alexander Ginting mengatakan, telemedisin bisa digunakan untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
- Jaga Hati
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19
- Jelang Mudik Lebaran, Masyarakat Diimbau Perbaharui Imun Covid-19