Terapi Stroke dengan Sepatu Petruk

Terapi Stroke dengan Sepatu Petruk
Maisarah dan Amien. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Penyakit stroke menyerang tanpa mengenal usia. Penderita membutuhkan terapi penyembuhan. Dosen Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) bersama alumninya menciptakan sepatu terapi stroke. Namanya Safe Walk Petruk.

Kemarin (20/12) sepatu itu diuji coba di lobi Rektorat PPNS. Penciptanya hadir. Mereka adalah dosen teknik keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dr Am Maisarah Disrinama serta alumnus teknik otomasi Muhammad Amien Jundi. 

Amien menjelaskan, sepatu terapi stroke tersebut didesain dengan alat TENS (trans electrical nerve stimulation). Alat itu diletakkan pada sol sepatu. Fungsinya, menerapi pasien stroke dengan memberikan efek kejut saat digunakan. "Prinsip kerja sepatu ini menstimulasi saraf dan otot yang lemah," katanya. 

Penderita stroke yang mengalami kelemahan saraf terbantu. "Jadi, jalan-jalan dengan sepatu ini sudah seperti menjalani terapi," ujarnya. 

Sepatu itu juga dilengkapi baterai litium. Tahan 2-3 jam. Jika baterai habis, pengguna bisa mengisi daya seperti handphone. Tempat pengisi daya diletakkan di samping alas sepatu. "Jadi tidak ribet juga," kata dia. 

Maisarah menambahkan, ide pembuatan Safe Walk Petruk muncul saat dirinya melihat banyak penderita stroke yang antre di rumah sakit. Mereka hendak menjalani terapi. Itu membuang banyak waktu. Juga menguras tenaga dan biaya. Dia bersama alumni PPNS lantas melakukan penelitian. 

Selain riset, Maisarah bersama Amien mendesain sepatu tersebut. Tidak hanya bermanfaat sebagai terapi, sepatu itu juga dibuat agar lebih gaya. Jadi, setiap orang bisa menggunakannya untuk jalan-jalan. (ayu/c7/roz) 

Sepatu itu juga dilengkapi baterai litium. Tahan 2-3 jam. Jika baterai habis, pengguna bisa mengisi daya seperti handphone


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News