Terbang Wedar Jatuh dari Langit, Gempar, Harus Ada Kemenyan

Terbang Wedar Jatuh dari Langit, Gempar, Harus Ada Kemenyan
Terbang Wedar di Desa Gading yang ukurannya besar, dipercaya jatuh dari langit. Foto: Mukhamad Rosyidi/Jawa Pos Radar Bromo

Mulai dari menyiapkan sandingan yang berisi beras, pisang, dan lain sebagainya. Juga, tidak lupa untuk menyalakan kemenyan.

Jika itu tidak dilakukan, dipercaya akan menyebabkan pemainnya sakit setelah memainkannya. Juga akan berdampak pada suaranya.

"Memang begitu. Itu tidak bohong. Ketika tidak dilakukan, pasti begitu. Sudah ada yang sakit," ujarnya.

Riyawan Budi Santoso, 29, salah seorang ketua RT setempat mengatakan terbang itu memang dijaga dengan baik oleh warga. Meskipun usianya sudah tua, tetapi kayunya tidak dimakan rayap.

"Masih terjaga. Tidak rusak sama sekali. Hanya memang kulitnya yang sudah beberapa kali diganti karena sobek,” tuturnya.

Dia menjelaskan setiap acara selamatan desa, Terbang Wedar selalu diikutkan. Bukan hanya di desanya, tetapi juga desa tetangga. (mukhamad rosyidi/fun/radarbromo)

Terbang Wedar itu dipercaya jatuh dari langit ratusan tahun lalu dan warga menjaganya turun-temurun.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News