Terbawa Film Turki

Oleh Dahlan Iskan

Terbawa Film Turki
Dahlan Iskan bersama para mahasiswa Indonesia di Turki saat berdialog di sebuah restoran di Istanbul. Foto: Instagram/dahlaniskan19

jpnn.com - Hampir tidak percaya. Ingin kuliah di Turki gara-gara ini: nonton sinetron Turki. Yang dulu banyak disiarkan di Indonesia. Oleh ANTV.

Saya pikir mengada-ada. Tapi Hassanatul Azni tidak sendirian.

“Coba unjuk tangan. Siapa yang sama dengan Azni?” tanya saya. Di restoran Malaysia di Istanbul itu. Di lantai atas yang dipenuhi 40 mahasiswa Indonesia itu. Tanggal 1 Januari kemarin sore itu.

Azni mengambil studi jurnalistik. Di Universitas Istanbul. Kini sudah tahun ketiga. “Saya terkesan dengan tempat-tempat yang digambarkan dalam sinetron itu,” kata Azni.

Saat itu Azni masih di SMA. Lalu mencari beasiswa Turki. Mendapatkannya. “Seandainya tidak dapat pun saya akan tetap kuliah di Turki,” katanya.

Ada tiga sinetron Turki yang mengesankannya. Saat ia masih di SMAN 1 Sungai Rumbai.

Saya tahu kota kecil itu. Di Kabupaten Dharmasraya. Di pedalaman Sumatera Barat. Saya pernah ke sana. Menyelesaikan kelangkaan listrik di Sumbar dulu.

Simaklah keterangan Azni ini. Ia masih hafal judul-judulnya: Cansu dan Hazal.

Kultur di Turki juga jelas: merasa negara hebat. Merasa di atas Arab. Merasa di atas yang lain. Turki memang pernah lama jadi penguasa dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News