Terbit, Telat

Oleh Dahlan Iskan

Terbit, Telat
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Apalagi memang baru sekali ini mesin cetak yang sebenarnya modern itu mendapat ''jenis makanan'' Eropa seperti ini. Masih belum terbiasa. Sedikit mules-mules.

Namun kami tidak menyerah: Akan terus menggunakan kertas yang tidak lazim ini --untuk harian. Agar sesuai dengan kredo 'ini bukan koran'.

Bukan hanya itu. Juga ada alasan jangka panjangnya.

Kami yakin dalam satu-dua minggu percetakan sudah akan bisa mengatasinya. Ini memang seperti perawan. Harus dibiasakan dulu.

Penyebab lainnya: Semua penata halaman memang pemula. Anak-anak sangat muda. Belum pernah ada yang bekerja di koran. Bahkan tidak ada yang pernah berlangganan koran.

Namun itu bukan alasan. Mereka bisa belajar dengan cepat. Tidak lama lagi mereka bisa mengatasi "semua masalah baru". Mereka pembelajar yang cepat.

Demikian juga wartawan-wartawan kami. Serbabaru. Hanya pengendali di redaksi yang sudah sangat berpengalaman di media cetak. Lihatlah daftar nama mereka di halaman 9 itu.

Hemmm...

Saya kembali mencium bau tinta, tumpukan-tumpukan kertas, plate, dan warung pinggir jalan di kompleks industri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News