Ternyata PKS Tetap Merapat ke Demokrat

Ternyata PKS Tetap Merapat ke Demokrat
Ternyata PKS Tetap Merapat ke Demokrat
JAKARTA - Perkembangan politik menjelang pemilu presiden Juli mendatang cukup dinamis. Sikap sejumlah partai pendukung koalisi yang dibangun Partai Demokrat juga cepat berubah arah, seperti misalnya sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Jika pada hari-hari sebelumnya sejumlah pentolan PKS menyatakan siap hengkang dari koalisi lantaran kecewa atas sikap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memilih Boediono sebagai cawapresnya, pada Rabu (13/5), sikap PKS sudah berubah total.

Ketua DPP PKS Bidang Pemenangan Pemilu, Agus Purnomo, memberi sinyal kuat bahwa partainya tetap akan merapat ke Demokrat. "Sembilan puluh persen, ijab kabulnya kurang 10 persen," kata Agus Purnomo pada diskusi bertema 'Membaca Perubahan Peta Koalisi' di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Rabu (13/5).

Mengenai sikap sejumlah pentolan PKS seperti Hachri Hamzah yang cukup keras menolak paket SBY-Boediono, Agus mengatakan bahwa memang begitulah karakter rekannya itu. "Ini kan ibarat panggung sandiwara. Ada pembagian peran sesuai karakter masing-masing. Kalau Fachri memang begitu karakternya," ujar Agus enteng, menanggapi sikap Fachri yang sempat ngotot ingin meninggalkan koalisi dengan Demokrat.

Meski Agus menyebut 90 persen PKS bakal gabung ke Demokrat untuk mengusung pasangan SBY-Boediono, namun dia sendiri sempat menyampaikan kalimat bernada selorohan. "Kalau negeri ini ingin mendapat hidayah, mestinya (cawapresnya SBY, Red) Hidayat Nurwahid," ujarnya sembari tertawa.

JAKARTA - Perkembangan politik menjelang pemilu presiden Juli mendatang cukup dinamis. Sikap sejumlah partai pendukung koalisi yang dibangun Partai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News