Terpidana Korupsi Al Quran Buka-bukaan soal Permainan Proyek Haji

Terpidana Korupsi Al Quran Buka-bukaan soal Permainan Proyek Haji
Jamaah haji tiba di tanah air. Foto ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Penyelenggaraan ibadah haji ternyata menjadi ladang uang yang sangat subur bagi oknum-oknum anggota Komisi VIII DPR. Dengan berperan sebagai penyedia pemondokan dan katering setelah mendapat kontrak dari Kementerian Agama, para wakil rakyat di komisi agama itu bisa meraup keuntungan hingga miliaran rupiah.

Bekas anggota Komisi VIII Zulkarnain Djabar buka-bukaan soal permainan kotor anggota dewan saat menjadi saksi dalam persidangan untuk Suryadharma Ali di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (6/11). Politikus Golkar ini mengaku pernah terlibat aktif dalam negosiasi fee pada tahun 2012.

Menurut Zulkarnaen, ketika itu Fraksi Golkar di Komisi VIII bersepakat dengan Fraksi PPP, PDIP, PKS dan Hanura untuk mencari proyek bersama-sama. Angggota Fraksi PPP Hasrul Azwar pun ditunjuk sebagai koordinator karena dianggap memiliki jaringan di Kementerian Agama serta di Arab Saudi.

"Keinginan dari rombongan DPR untuk dapatkan peluang dapat beberapa fasilitas. Di situ kan bisnis semua di situ. Pemondokan iya, katering iya, hotel transit di Jeddah iya," kata pria yang tengah menjalani hukuman penjara karena terbukti korupsi dalam proyek pengadaan Al Quran ini.

Melalui Hasrul, kelompok fraksi-fraksi ini mengenal Saleh Salim Badegel yang bekerja di salah satu perusahaan penyedia pemondokan di Saudi. Mereka bertemu di salah satu hotel di Jeddah sekitar bulan Maret 2012. Pertemuan itu juga dihadiri Said Àbdullah dari Fraksi PDIP, Jazuli Juawaini dari PKS dan Khairunisa dari Golkar.

Dalam pertemuan Hasrul Cs meminta kepada Saleh agar mengkomunikasikan fee mereka ke pihak penyedia pemondokan dan katering di Saudi.

Untuk pemondokan di Madinah mereka minta fee 30 Riyal per jemaah atau sekitar Rp 360 ribu. Sementara di Jeddah feenya 20 riyal dan Makkah 30 riyal. Sedangkan untuk katering diajukan fee 1 riyal per porsi untuk satu kali makan baik di Madinah atau di Jeddah.

"Nominal-nominal itu yang dibicarakan kepada Saleh Salim badegel untuk diusahakan dan dilaksanakan," kata Zulkarnain.

JAKARTA - Penyelenggaraan ibadah haji ternyata menjadi ladang uang yang sangat subur bagi oknum-oknum anggota Komisi VIII DPR. Dengan berperan sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News