Terpisah 10 Tahun Setelah Menampar Istri

Terpisah 10 Tahun Setelah Menampar Istri
Terpisah 10 Tahun Setelah Menampar Istri. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Ada rasa penyesalan Donwori, 50 yang begitu besar. Kesalahan yang dilakukan dalam hidupnya tak akan pernah dilupa.

Kesalahan itu sangat fatal. Tidak hanya membuat biduk rumah tangganya hancur, tapi juga istri dan kedua anaknya pindah agama.

Sikapnya yang keras dan ucapannya yang sangat kasar membuat sakit hati. Istri dan anaknya pun menghilang selama 10 tahun. Mereka dipertemukan saat istrinya mengajukan gugatan cerai.

================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================

Donwori tampak merasa sangat bersalah. Jika waktu bisa berputar, pria yang tinggal di kawasan Manyar Sabrangan ini mengaku akan berusaha menjadi pria penyabar dan tidak terlalu banyak komentar

"Biasa, dulu masih muda suka marah-marah. Kalau kerja gak ada hasilnya, ya marah ke mereka (anak dan istri, red). Pernah saya sampai terbawa emosi dan menampar mereka juga. Istri sempat kesal dan minggat. Meski begitu saya masih sayang mereka. Saya menunggu mereka balik ke rumah," ungkap Donjuan di sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Rabu (27/9).

Namun waktu berganti waktu, Donjuan mengaku tidak pernah lagi bertemu dengan istri dan anaknya. Donwori banting tulang untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Apapun profesi pekerjaan dilakoninya.

Dia pernah bekerja sebagai sales, tukang perbaikan rumah, sampai kini ia bisa mempunyai dua toko distribusi air minum dan peralatan rumah tangga.

Donwori tampak merasa sangat bersalah. Jika waktu bisa berputar, pria yang tinggal di kawasan Manyar Sabrangan ini mengaku akan berusaha menjadi pria penyabar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News