Terusir dari Myanmar, 12 Ribu Muslim Rohingya Kini Tanpa Tempat Tinggal di Bangladesh

Terusir dari Myanmar, 12 Ribu Muslim Rohingya Kini Tanpa Tempat Tinggal di Bangladesh
Pengungsi Rohingya Pengungsi Rohingya di kamp pengungsian Madhuchara, di Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, Kamis (21/12/2017). Foto: ANTARA News/Monalisa

jpnn.com, COX’S BAZAR - Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyatakan bahwa kebakaran besar di sebuah kamp di Cox's Bazar, Bangladesh, berdampak kepada sekitar 12.000 pengungsi Rohingya.

Sekitar 2.000 tempat penampungan hancur akibat kebakaran yang terjadi pada Minggu (5/3), sementara banyak pengungsi yang kehilangan semua harta benda mereka juga merasakan ketakutan, keputusasaan, dan kehilangan harapan.

“Kami berkoordinasi dengan aktor-aktor kemanusiaan lainnya untuk memastikan mereka yang terdampak mendapatkan kebutuhan mendesak, termasuk kebutuhan makanan, kesehatan, perlindungan, air, sanitasi, dan kebersihan,” kata Fathima Nusrath Ghazzali yang mengepalai IOM di Bangladesh.

"Setelah kebakaran itu, para pengungsi dari kamp-kamp ini ingin pulih dari kehilangan, kerusakan, dan keterkejutan. Kami akan mendukung mereka dengan bantuan perbaikan/pembangunan kembali tempat penampungan dan akses ke fasilitas memasak," tutur Ghazzali pada Senin (6/3).

Sekitar 1,2 juta Muslim Rohingya yang terpaksa mengungsi dari Myanmar, ditempatkan di 33 kamp pengungsi yang padat di Cox's Bazar.

Sebagian besar lari menghindari penumpasan brutal oleh militer Myanmar di Negara Bagian Rakhine.

Kebakaran tersebut pertama kali dilaporkan Minggu sore. IOM lantas mengerahkan tim tanggap darurat untuk membantu para pengungsi dan berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat serta dinas pemadam kebakaran.

Relawan membangun sekat-sekat pelindung untuk mencegah api menyebar dan mengurangi korban jiwa serta harta benda.

Sekitar 2.000 tempat penampungan hancur akibat kebakaran yang terjadi pada Minggu, sementara banyak pengungsi Rohingya yang kehilangan semua harta benda mereka

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News