Tetap Rukun, 1 Rumah 2 Keyakinan

Tetap Rukun, 1 Rumah 2 Keyakinan
Warga Desa Mbawa Nurdin sedang berpamitan kepada mertuanya Ismail dan Khadijah di Dusun Sungari, Desa Mbawa, Kecamatan Donggo, Bima, NTB, Minggu (20/5). Fatih/Lombok Post/JPNN.com

Keluarga beda agama seperti Khadijah sudah biasa bagi sebagian besar warga Mbawa. Jadi tidak heran menemukan puluhan ayah dan anak yang berbeda keyakinan di Mbawa. Perbedaan agama itu tidak membuat mereka saling menyalahkan.

Di sana, memilih keyakinan dibebaskan. Mau apa saja. Asal pilihan tersebut benar-benar datang dari hati. Tanpa paksaan. "Warga Mbawa melarang kata paksa," kata Nurdin setelah mencium tangan mertuanya, pamitan hendak berangkat kerja.

Khadijah bercerita, anaknya Junari yang beragama Islam karena dipinang menantunya Nurdin yang ketika itu seorang muslim. Dengan cinta yang tulus dan keikhlasannya, Junari saat akan menikah pun bersedia berpindah keyakinan dari protestan ke Islam. Langkah itu ditempuh demi melanjutkan bahtera rumah tangga dengan lelaki idamannya.

Melihat putrinya pindah agama, sikap Khadijah tidak berubah. Bagi Khadijah anak yang berpindah agama bukan hal pertama kali dialami dalam hidupnya. Sebab dari perkawinan Khadijah dengan Ismail lahir orang anak. Dua di antaranya beragama Islam, satu Katolik, dan satu lagi tetap Protestan.

"Hidup ini intinya bagaimana saling menghargai. Menjaga lingkungan adalah yang utama,” kata Khadijah sembari menahan udara dingin di daerah pegununangan barat Bima.

Selama Ramadan, Khadijah dan Ismail tidak pernah makan di siang hari. Kecuali anak dan menantunya yang beragama Islam tidak berada di rumah. Pola seperti itu sudah bertahun-tahun diterapkan Khadijah dan suami dalam rumah tangganya.

Keluarga beda agama seperti Khadijah memang banyak di Mbawa. Hal ini sudah menjadi budaya warga Mbawa. Tak ada batasan dalam memilih pasangan. Walaupun mereka beda agama.

Terpisah, Ignasius Ismail, guru agama Gereja Santo Paulus Katolik Desa Mbawa menuturkan, ada dua hal yang menguatkan toleransi beragama di desa Mbawa.

Meski dalam satu rumah ada dua keyakinan, tapi penghuninya tetap hidup rukun, tenteram, dan damai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News