Tetap Rukun, 1 Rumah 2 Keyakinan
Selasa, 22 Mei 2018 – 15:50 WIB
Pertama, masyarakat menyadari memiliki darah yang sama. "Di sini semua kita memiliki hubungan keluarga. Jadi untuk apa berkelahi,” terang Ignas.
Hubungan satu darah beda agama ini sudah ada sejak kehidupan nenek moyang mereka terdahulu. Maka dari itu di Mbawa, tidaklah heran kalau mendengar ada warga Muslim yang memiliki ayah atau anak Katolik atau Protestan. Bahkan Ignas pun yang merupakan guru agama Gereja juga memiliki seorang dai kondang di Mbawa.
Alasan kedua, terjadinya kerukunan antarumat beragama di Mbawa karena masih kuatnya adat yang berlaku di desa tersebut. Semua diputuskan dengan musyawarah para tetua.
(jpnn/jpg/ce1/JPC)
Meski dalam satu rumah ada dua keyakinan, tapi penghuninya tetap hidup rukun, tenteram, dan damai.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri