The Fed Ketok Kebijakan Luar Biasa, Rupiah Hari Ini Loyo
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (16/6) masih melemah.
Rupiah hari ini ditutup melemah 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp 14.768 USD dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.745 per USD.
Mata uang Garuda melemah seiring pelaku pasar yang berspekulasi bahwa bank sentral AS The Federal Reserve akan kembali menaikkan suku bunga.
"Pelemahan rupiah dipicu pelaku pasar yang mencermati arah suku bunga AS ke depan," kata ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut Rully, ruliah masih diliputi oleh spekulasi akan kembali naiknya suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate sebesar 75 basis poin pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Juli mendatang.
"Saat ini tidak hanya rupiah yang mengalami depresiasi, tetapi juga mata uang global lainnya. Terlihat dari indeks dolar AS yang juga kembali menguat," ujar Rully.
The Federal Reserve baru saja menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.
Langkah bersejarah itu diambil untuk memerangi inflasi serta memproyeksikan ekonomi yang melambat dan meningkatnya pengangguran pada bulan-bulan mendatang.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (16/6) masih melemah.
- Ekonom Indef Mewanti-wanti Stabilisasi Kurs Rupiah, Ada Apa?
- Merosot Lagi, Rupiah Tembus Rp 16.088 Per USD
- Geger Rupiah Makin Loyo, Bambang Brodjonegoro Bilang Begini
- Catatan Ketua MPR: Mewaspadai Gejala Resesi Ekonomi dengan Bijaksana
- Jadi Masa Depan Bisnis EBT, Potensi PGEO Menjanjikan dalam Indeks LQ45
- Renard Widarto: Investasi dan Transaksi Digital Wajib Pakai Rupiah!