Tidak Ada Ampun untuk Junta Militer Myanmar, Ramos Horta Serukan Sanksi Penuh

Tidak Ada Ampun untuk Junta Militer Myanmar, Ramos Horta Serukan Sanksi Penuh
Jose Ramos Horta saat menghadiri diskusi virtual "Southeast Asian Region Hall on Myanmar", Kamis. (8/4). Foto: Antara / Azis Kurmala

Menurut kelompok advokasi Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), sebanyak 581 orang, termasuk puluhan anak-anak, telah ditembak mati oleh pasukan dan polisi dalam kerusuhan yang berlangsung hampir setiap hari sejak kudeta, dan pasukan keamanan telah menangkap hampir 3.500 orang, dengan 2.750 orang di antaranya masih tertahan.

Di antara mereka yang ditahan adalah Suu Kyi dan tokoh-tokoh terkemuka di partai Liga Nasional untuk Demokrasi, yang memenangkan pemilihan pada November tahun lalu yang dibatalkan oleh kudeta tersebut.

Kemampuan gerakan anti kudeta yang sebagian besar dipimpin oleh pemuda untuk mengatur kampanye dan berbagi informasi melalui media sosial dan pesan instan telah dilumpuhkan oleh pembatasan internet.

"Myanmar telah runtuh secara bertahap ke dalam jurang informasi sejak Februari. Komunikasi sekarang sangat terbatas dan hanya tersedia untuk beberapa orang," kata Alp Toker, pendiri observatorium pemblokiran internet NetBlocks, kepada Reuters. (ant/dil/jpnn)

Penerima Nobel perdamaian 1996 Jose Ramos Horta merekomendasikan sanksi penuh kepada junta militer Myanmar


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News