Tiga Batu Akik yang Jadi Harta Karun Berau

Tiga Batu Akik yang Jadi Harta Karun Berau
Ilustrasi

jpnn.com - PERHATIAN para pecinta batu kini banyak tertuju pada lapis banua, leci berau, dan fosil ulin. Batu yang berasal dari pe­dalaman Kalimantan itu cukup khas. 

Selain punya keindahan alam, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, ternyata menyimpan harta karun batu alam yang luar biasa. 

Beberapa batu yang sedang naik daun adalah lapis banua, batu leci berau (leber), dan batu fosil ulin. Tiga batu yang ditemukan di Bumi Batiwakkal -julukan Berau- itu kini menjadi buruan para pencinta dan kolektor batu akik Nusantara.

Salah seorang penjual batu akik yang cukup terkenal di Tanjung Redeb, ibu kota Berau, Siswansyah mengiyakan hal tersebut. Menurut dia, kini batu-batuan asal Berau cukup diminati beberapa kolektor. Bahkan, beberapa kolektor asal Jawa khusus datang ke Berau untuk mencari batu lapis banua, leber, dan fosil ulin. 

''Kadang batu mentahnya juga dibeli, kebanyakan dijual lagi di Jawa,'' tuturnya.

Batu lapis benua berasal dari Kecamatan Segah yang letaknya di sebelah barat Tanjung Redeb. Diambil dari tengah hutan dengan kedalaman sekitar 1-2 meter, keindahan batu lapis banua itu awalnya kurang disadari penduduk sekitar. Namun, sejak merebaknya fenomena akik, keindahan batu itu pun langsung terlihat.

''Waktu dipotong, ternyata bagus motifnya,'' ceritanya.

Dengan warna dasar yang dominan kuning, putih, merah, dan lain-lain, lapis banua dipercaya mengandung badar perak dan emas. Motif itulah yang membuatnya terlihat mewah. Jangan heran bila harganya pun berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah, bergantung pada keindahan dan pengkristalannya. 

PERHATIAN para pecinta batu kini banyak tertuju pada lapis banua, leci berau, dan fosil ulin. Batu yang berasal dari pe­dalaman Kalimantan itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News