Tiga Kawasan 'Merah' di Wilayah DKI Jakarta

Tiga Kawasan 'Merah' di Wilayah DKI Jakarta
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap peredaran narkoba sindikat internasional. Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menunjukkan 51,1 kilogram sabu yang berhasil disita, yang dimasukkan kedalam piston generator listrik untuk mengelabui mesin deteksi X-Ray. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Tito Karnavian mengungkapkan, wilayah  DKI Jakarta masih menjadi market potensial bagi sindikat narkoba.Menurut Tito, hal ini karena tingkat ekonomi warga Jakarta yang tergolong tinggi. Sindikat pengedar narkosa berasumsi jumlah pengguna narkoba di ibukota meningkat setiap harinya.

Tito menjelaskan, para sindikat narkoba menjadikan Jakarta sebagai lumbung uang untuk mengeruk keuntungan.

"Jakarta menjadi market paling potensial, ekonominya masih potensial, kemampuan masyarakat masih meningkat untuk beli ginian (narkoba)," terangnya kepada wartawan, Senin, (23/11).

Direktur Reserse Narkoba Kombes Polisi Eko Daniyanto menambahkan, ada beberapa titik di wilayah Jakarta yang menjadi sasaran para sindikat narkoba.

"Lokasi di Jakarta yang menjadi perhatian kami ada di Tanah Tinggi Jakarta Pusat, Kampung Ambon Jakarta Barat dan Kampung Bahari Jakarta Utara," papar Eko.

Untuk itu Eko mengajak seluruh stakeholders untuk memerangi narkoba yang merasuk di seluruh lapisan masyarakat. Eko mengimbau kepada seluruh satuan RT dan RW agar lebih memperketat warganya, khususnya warga-warga baru yang mencurigakan.

"Ada tim satgas RT/RW untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang narkoba dan pemasangan spanduk himbauan di 36 titik," tutup Eko. (Mg4/jpnn)


JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Tito Karnavian mengungkapkan, wilayah  DKI Jakarta masih menjadi market potensial bagi sindikat narkoba.Menurut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News