Tiga Mahasiswa Korban Bentrokan Saat Demontrasi Rawat Inap di RSPP

Tiga Mahasiswa Korban Bentrokan Saat Demontrasi Rawat Inap di RSPP
Pasien Rawap Inap di Rumah Sakit. ILUSTRASI. Foto: Pixabay.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Kurniawan Iskandar menyebut pihaknya menerima tiga mahasiswa untuk menjalani rawat inap setelah kejadian bentrokan saat demonstrasi di depan Gedung DPR, Selasa (24/9) kemarin.

Awalnya, RSPP menerima 90 mahasiswa setelah muncul bentrok saat demonstrasi di depan Gedung DPR. Namun, 87 tidak dirawat inap karena kondisinya sudah membaik.

"Dari 90 pasien, itu tiga kami rawat," kata Kurniawan ditemui di RSPP, Jakarta Selatan, Rabu (25/9).

Kurniawan menuturkan, dari tiga mahasiswa yang dirawat, satu mengalami trauma benturan tumpul. Meski begitu, mahasiswa tersebut belum memerlukan tindakan operasi medis.

"Kondisi stabil, penanganan saat ini masih kami lakukan dengan konservatif therapy. kami observasi dengan cermat dan kalau ada kondisi tertentu mungkin akan dioperasi," terang dia.

Kemudian, mahasiswa lainnya dirawat karena mengalami kompresi trauma tumpul tulang belakang. Seperti pasien pertama, mahasiswa kedua belum memerlukan tindakan operasi.

"Kemudian ketiga trauma tumpul juga di kepala mendapat jahitan, kondisi cukup baik, tetapi karena gas air mata, dia mengalami muntah dan dehidrasi, hari ini update kondisi tiga yang dirawat itu kondisi baik, tidak memerlukan tindakan operasi," ungkap dia.

Kurniawan tidak ingin berspekulasi atas trauma tumpul yang rata-rata diterima mahasiswa sehingga dirawat inap. Dia tidak mengungkapkan kemungkinan massa terjatuh saat aksi sehingga terdeteksi luka tumpul.

Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Kurniawan Iskandar menerima tiga mahasiswa untuk menjalani rawat inap setelah bentrokan saat demonstrasi di depan Gedung DPR, Selasa (24/9) kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News