Tiket Masuk Curug Mahal

jpnn.com - TAMANSARI - Cuaca yang tak menentu mengakibatkan, sejumlah tempat wisata alam di Kecamatan Tamansari termasuk Curug Nangka sepi pengunjung dan hanya mengandalkan liburan akhir pekan.

“Jika hari biasa sepi,” ucap Ny Purba (39) salah satu pedagang di sekitar Curug Nangka kepada Radar Bogor, kemarin.
    
Walaupun tak banyak yang datang, ia mengaku akan tetap berjualan dan berharap wisatawan akan bertambah dibandingkan dengan hari sebelumnya.
    
Penjaga loket Curug Nangka, Agus mengakui, saat hari kerja jarang ada pengunjung namun ketika libur seperti Minggu bisa mencapai 200 orang.
    
Dia mengungkapkan, sepinya pengunjung bukan hanya karena cuaca yang selalu hujan, namun kawasan wisata yang berada di dua desa dari Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Tenjolaya ini pengunjung diharuskan membayar dua kali di dua loket yang berbeda untuk bisa ke curug hingga memberatkannya. “Ketahuan ini kan di dalem, gimana pengunjungnya,” ucapnya kepada Radar Bogor.
    
Salah seorang pengunjung asal Kecamatan Jasinga, Oji (27) mengaku, sengaja datang untuk berlibur bersama keluarga. “Antar istri pengen ke curug, tapi tiketnya lumayan mahal,” ucapnya.  
      
Berdasarkan informasi, untuk masuk ke kawasan wisata ini, pengunjung harus merogoh kocek Rp10.000. Untuk loket pertama pengunjung diharuskan membayar tiket yang diadakan oleh Desa Sukajadi Kecamatan Tamansari dan Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya sebesar Rp7.500 untuk retribusi dan asuransi dari PT. Asuransi Bhakti Bayangkara.
    
Lalu, untuk loket yang kedua adalah sebesar Rp2.500. Loket yang kedua adalah loket yang berada dalam naungan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Curug Nangka.
    
Sesuai Peraturan Pemerintah RI No 59 Tahun 1998 Tanggal 5 Mei 1998, tiket masuk perorangan sebesar Rp2.500, tiket masuk kendaraan roda dua sebesar Rp3.000, dan tiket kendaraan roda empat sebesar Rp6.000. (cr2)