Tim Gabungan Polri-KPK Cari Bukti-bukti Baru di Kasus Novel

Tim Gabungan Polri-KPK Cari Bukti-bukti Baru di Kasus Novel
Novel Baswedan. Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Tim gabungan dari Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibentuk untuk mengungkap kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan belum menunjukan hasil yang siginifikan.

Menurut juru bicara tim gabungan ini yakni, Hermawan Sulistyo, pihaknya masih mempelajari hasil pemeriksaan yang sebelumnya telah dilakukan.

"Jadi, kami masih pelajari hasil tim sebelumnya. Lalu mulai lagi," kata Hermawan ketika dikonfirmasi, Selasa (22/1)

Bahkan, kata dia, setiap hari seluruh anggota tim melakukan rapat membahas kasus yang terjadi pada 2017 silam itu. Semuanya mempelajari lagi dari awal kasus tersebut sambil mencari lagi bukti-bukti baru.

"Kami masing-masing (tim) masih mempelajari kasusnya sambil mencari waktu. Minggu depan untuk ke lapangan (mencari saksi dan bukti-bukti baru). Koordinasi dilakukan tiap pukul 16.00 WIB, setiap hari, di Polda Metro," sambing pria yang juga peneliti LIPI ini.

Diketahui, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal usai melaksanakan salat Subuh di masjid dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017.

Akibatnya, Novel mengalami kerusakan parah di matanya. Mantan anggota Polri ini juga sempat menjalani pengobatan selama setahun di Singapura. (cuy/jpnn)

 


Tim gabungan dari Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibentuk untuk mengungkap kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan belum menunjukan hasil yang siginifikan.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News