Tinggal Demokrat yang Ngotot Presidential Threshold Nol Persen

Tinggal Demokrat yang Ngotot Presidential Threshold Nol Persen
Benny K Harman. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pendapat sejumlah fraksi di Pansus RUU Pemilu soal presidential threshold semakin condong memilih jalan tengah. Yakni sedikit menurunkan angka yang diminta pemerintah.

Hanya Partai Demokrat yang masih ngotot dengan ambang batas presiden nol persen.

Sebelumnya sikap DPR tentang ambang batas perolehan suara parpol untuk mencalonkan presiden terbagi dalam dua kubu. Yaitu, pendukung ambang batas 20–25 persen dan ambang batas nol persen.

Namun, kondisi itu berubah. Menjelang pengambilan keputusan pada 10 Juli dan paripurna 20 Juli, banyak partai yang melunak.

Selain PAN dan Partai Gerindra yang siap melakukan negosiasi dan bisa menerima jalan tengah, beberapa partai lain bersikap sama.

PKB, misalnya. Partai yang diketuai Muhaimin Iskandar itu siap mendukung jalan tengah, yaitu ambang batas 10–15 persen.

”Sebelumnya kami kan ingin presidential threshold sama dengan parliamentary threshold 5 persen,” terang Siti Masrifah, anggota Pansus RUU Pemilu dari Fraksi PKB, kepada Jawa Pos kemarin (7/7).

Menurut dia, angka itu bisa menjembatani antara pihak nol persen dan kubu 20–25 persen. Jangan sampai terjun bebas menjadi nol dan jangan pula terlalu tinggi sampai 20 persen.

Pendapat sejumlah fraksi di Pansus RUU Pemilu soal presidential threshold semakin condong memilih jalan tengah. Yakni sedikit menurunkan angka yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News